Nama : OKTE DWI ULFAH
NIM : F1B011051
“KRITIK TERHADAP TEORI MOTIVASI MASLOW”
- Tiadanya kebutuhan spiritual di dalam teori Maslow.
Di
dalam teori tersebut tidak adanya kebutuhan spiritual. Padahal selama ini
banyak kasus psikologis yang melibatkan adanya kebutuhan manusia akan agama,
kepercayaan, atau spiritual tertentu. Sehingga hal ini merupakan kekurangan yang
sangat vital dalam teori Maslow tersebut. Orang bersedekah, menunaikan sholat,
zakat, ibadah haji adalah kebutuhan spiritual semata-mata karena motivasi agama
terhadap Tuhannya. Kebutuhan itulah yang tidak terkategorikan di dalam hierarki
teori Maslow. Tubuh dan jiwa saling berkaitan, keduanya tidak bisa dipisahkan
bila manusia mau disebut utuh. Kelemahan dalam tubuh dapat mempengaruhi jiwa,
kekurangan dalam jiwa pasti akan memengaruhi tubuh. Ini tidak berarti bahwa
kesehatan tubuh dapat diabaikan. Baik aspek rohani maupun aspek jasmani harus
berada dalam keseimbangn namun, bila mau diurut memelihara jiwa harus
didahulukan daripada memelihara tubuh. Bila jiwa kita bisa bebas dari
ikatan-ikatan yang bersifat fisik, kita bisa beraktualisasi diri tidak perlu
orang menunggu kebutuhan dasar, rasa aman, rasa cinta, dan percaya diri
terpenuhi agar bisa beraktualisasi diri seperti teori yg dianjurkan oleh motivasi
Maslow. Kita bisa bertaktualisasi diri karena jiwa kita merdeka dari
keinginan-keinginan fisiknya. Benarlah perkataan kuno yang mengatakan “kalau
orang mengisi hati dan jiwanya dengan keadilan dan kebenaran, maka kebutuhan
lainnya akan ditambahkan”. Dengan kata lain, bila hati dan fikiran sehat,
kebutuhan jenjang pertama sampai ke empat tidak perlu dikhawatirkan namun
banyak diantara kita memilih yang sebaliknya, kebutuhan fisik diutamakan
sedangkan kebutuhan jiwa diabaikan. Tidak heran banyak orang yang memiliki
motivasi rendah sekalipun kebutuhan mendasar, rasa aman, rasa cinta dan harga
diri terpenuhi. Kita perlu merdeka dari ikatan kebutuhan-kebutuhan jasmani kita.
- Tingkatan-tingkatan (hierarki yg janggal)
Pengertian
tentang kebutuhan yang berjenjang tidak tepat. Kebutuhan manusia tidak perlu
dikategorikan ke lima jenjang kebutuhan. Tidak perlu ada kasta kebutuhan.
Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa, ada kebutuhan jasmani, ada kebutuhan
rohani. Tubuh membutuhkan udara, makanan, air, istirahat dan ini memang
diperlukan untuk menjaga agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Karena jika
tubuh kekurangan nutrisi bisa mengakibatkan tubuh menjadi lemah. Tingkatan-tingkatan
di dalam teori Maslow bersifat relatif karena mungkin benar bagi satu orang, tapi
belum tentu sesuai dengan orang lain. Misalnya apakah kita harus terlebih
dahulu memenuhi kebutuhan fisiologis sebelum kita membutuhkan cinta? Lalu,
apakah kita tidak membutuhkan cinta, apabila kita tidak atau belum memenuhi
kebutuhan akan rasa aman? Seorang ibu rela mati demi anaknya tanpa dia
memikirkan apakah dia sedang lapar atau dia sedang terancam keamanannya. Ini
berarti teori Maslow tidak berlaku. Jadi, seyogyanya kebutuhan-kebutuhan tersebut
di atas tidak perlu untuk disusun secara hierarkis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar