“IT’S MY
LIFE”
Aku adalah
anak dari 4 bersudara yang berekonomi pas-pasan. Aku dilahirkan tepat pada
ultah TNI, dan aku berharap hidupku bisa berguna bagi
bangsa, Negara serta agamaku. Perjalanan hidupku yang penuh liku ini memberi
banyak pelajaran untuk setiap langkahku ke depan.
Ketika aku
menginjak masa belajar di Taman Kanak-Kanak Sejahtera yang jaraknya lumayan dekat dengan rumah, aku ngerasa sedikit
tersingkir diantara teman-teman yang lain karena aku yang lebih pendiam dari
teman-teman yang lain.
Dari
situlah aku bangkit dan ingin seperti teman-teman lain yang punya banyak teman.
Sejak Sekolah Dasarlah aku mulai berani menggali bakatku dalam bidang akademik,
dan saat akhir masa sekolah dasar itulah aku mulai pacaran..#huh masih kecil ko
udah pacaran..
Sekolah
Dasarku memang sekolah paling elit dibanding sekolah dasar saudara-saudaraku
yang lain. Tapi tak seelit Sekolah Menengah Pertamaku. Di sekolah menengah
pertama ini aku lebih giat mengejar prestasi di akademik, meski tak sehebat
sahabat-sahabatku yang lain yang punya kesempatan untuk mewakili sekolah dalam
olimpiade.
Keadaan
terbalik lagi ketika aku masuk jenjang sekolah menengah atas. Ketika itu aku
masuk sekolah yang bisa dibilang paling elit di kota Banjar. Di situ akupun
lebih banyak
mendapat pelajaran
dan pengalaman hidup apalagi kata orang-orang
“saat-saat SMA itu adalah yang paling indah” itu bener banget. Saat itu
aku menjadi orang paling beruntung bisa bersekolah di sana meskipun banyak yang
pro dan kontra dengan program sekolahku yang RSBI. Masa SMA yang sangat indah
begitu aku rasakan, dari mulai punya pacar yang begitu aku cintai yang
Alhamdulillah dia yang baik padaku memberi banyak pelajaran padaku. Dan di saat
SMA pulalah aku mulai belajar membuat pameran seni rupa, belajar
membuat film , dan belajar membuat lagu dan rekaman juga. Selain itu, aku juga
pernah jalan-jalan ke pangandaran dan Jakarta waktu studytour yang semuanya aku
lewati masih dengan pacarku itu. 3 tahun di SMA seumur dengan hubunganku dengan
pacarku itu. Aku yang tadinya begitu takut ditinggal dia kuliah jauh malah
sebaliknya, sekarang aku yang malah ninggalin dia jauh.
Ketika aku
kuliah, aku tak yakin bakal terus sama dia dengan keadaan yang berubah ini.
Faktor orangtua yang paling sulit kita lewati hingga akhirnya hubungan kita
benar-benar harus berakhir. Mungkin ini akhir cerita cinta aku dan dia yang
awalnya kita udah saling yakin buat seriusan namun takdir berkata lain. Kini
dia tlah memilih wanita lain untuk kebahagiaannya dan aku yang masih mencari
sosok pemimpinku yang sholeh dan dapat membimbingku.
Satu
tahun aku jauh dari dia, kini aku disatukan di kota yang sama. Entah apa yang harus aku lakukan. Aku
galau padahal aku ga ingin galau seperti ini... Yaa Alloh beri aku petunjuk dan
keyakinan apa yang harus aku lakukan????
Memang
dulu aku yang nyuruh dia punya pacar biar dia lupa sama aku..tapi sekarang saat
dia udah punya cewe dan aku mencari tau perkembangan
hubungannya...TIDAAAAAK...GA RELA atau BELUM RELA aku ga tau...
Sebisa
mungkin aku slalu berusaha buat ngerelain semuanya tapi apa daya..aku tak ingin
menjadikan dia musuh tapi aku juga ga bisa kalo harus baik-baik sama dia
sementara dia punya pacar (T_T)
Apa
yang aku inginkan juga aku ga ngerti apa... yang jelas aku ga rela dan belum
rela liat dia sama cewe lain, tapi kalo untuk dia balik ke aku juga aku ga
yakin dan ga mau. Karena hubungan kita terhalang oleh orangtua dan aku slalu
berfikir pacaran dengan dia itu adalah zaman kebodohanku.
Entah
harus gimana biar aku bener-bener bisa ngerelain dia..???
3tahun
bukan waktu yang sebentar..Tawa, tangis, sedih, bahagia, panas, hujan, siang,
malam, kita lewati. Apalagi kedekatan aku dengan mamahnya yang ga bisa terlepas
gitu aja. Sulit bahkan lebih sulit dari Ujian Matematika.
Tahun
ini begitu beratku lalui, yaa semenjak aku lulus SMA, sejak itupula aku
berpisah dengan banyak teman-temanku. Dari mulai gilang yang pindah ke Bekasi,
Delima yang pindah ke Garut dan Rini yang pindah ke Jakarta. Entah kapan kita
bisa ketemu lagi kawan...?? Aku kangen kalian semua...kini hanya tinggal Desi,
Deti, Tresa, Yuli yang ada dan ga boleh ninggalin aku lagi. Tanpa mereka aku
tak berarti sahabat <3
Inginku
teriakan semua beban yang ada di benakku, semua kegelisahanku, kegalauanku, dan
kekesalanku ini...agar semuanya dapat kembali padaku dan ga akan pernah ada
lagi yang meninggalkanku.
Sulit...begitu
sulit ku lewati tapi aku harus terus melangkah. 100 impianku tlah menungguku di gerbang kesuksesan.